Mendominasi Industri Baja

Pada tahun-tahun belakangan ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mengesankan dan secara cepat bertumbuh sebagai sebuah negara.

 

Meskipun dilanda tantangan hebat dan ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi global, kita tetap dapat melihat sisi positif pada area demand tertentu. Salah satunya adalah industri baja.

 

Harapannya, penggunaan baja di Indonesia diekspektasikan meningkat tajam, dengan prediksi pertumbuhan hingga 17 juta mt pada tahun 2021. Penghargaan untuk besarnya pertumbuhan ini seharusnya diberikan kepada proyek infrastruktur pemerintah.

 

Indonesia merupakan yang terbaik di pasar baja ASEAN, dikutip mengalami pertumbuhan dalam produksi dan impor baja. Material yang multifungsi dan serbaguna, baja, menjadi kebutuhan untuk memfasilitasi pembangunan ekonomi dan sosial.


Tekanan terhadap Inovasi yang Mampu Menciptakan Pasar Baru


Permintaan untuk baja tidaklah melambat dalam waktu dekat ini. Namun, untuk dapat mencapai momentum pertumbuhan, sangat penting bagi industri ini untuk melakukan beberapa perubahan besar. Gunung Raja Paksi adalah salah satu perusahaan baja milik pribadi terbesar di Asia Tenggara yang terintegrasi secara vertikal, yang memulai untuk melakukan perubahan-perubahan besar. Dengan memusatkan pada ketangkasan di dalam bisnisnya, perusahaan ini mampu mengadakan banyak upaya transformasi – dengan transformasi digital sebagai prioritas utama.



Mengapa Digital adalah Jalan Terbaik


Digitalisasi merepresentasikan proses terpenting yang mempengaruhi seluruh proses dan bidang pembuatan, termasuk industri pembuatan baja. Untuk memahami dan dapat mencapai permintaan pasar, industri harus menyelaraskan peningkatan produk dan inovasi pelayanan yang berhubungan dengan bisnis yang lebih sukses dalam mendukung ekonomi. Kita saat ini hidup di era digital – digitalisasi akan menjadi kunci yang dapat mengendalikan evolusi industri kita.

 

Digitalisasi mengarah kepada transformasi akan interaksi, komunikasi, fungsi bisnis, and model bisnis menjadi digital. Dalam bidang baja, hal ini bertepatan dengan penemuan area produksi, perkembangan teknologi transportasi, dan elektrifikasi dalam proses industri – semua yang menguatkan nilai baja.

 

Pengaruh dari teknologi yang bekerja dengan harmoni secara sempurna bersamaan dengan produksi metal dapat disamakan seperti pertunjukan sebuah orkestra. Sama seperti instrumen-instrumen dalam sebuah orkestra, pabrik baja yang terdigitalisasi akan berisi banyak sekali komponen yang bekerja bersamaan untuk menghasilkan potensi yang maksimal.


GRP Memimpin


Untuk mempertahankan posisinya sebagai penguasa pasar dan juga untuk memperkuat prinsip pemerintahan yang baik, Kimin Tanoto, Dewan Komisaris dari GRP, sudah memimpin GRP untuk mengambil langkah berani dalam membuat perubahan-perubahan untuk menjadi produsen baja kelas dunia. Perusahaan ini telah konsisten dengan transformasi – bertransisi dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang dikelola secara profesional.

 

Kimin Tanoto percaya bahwa transformasi digital adalah cara untuk meningkatkan kualitas produksi, membuat kembali semangat bisnis dan membangun pabrik baja yang lebih baik lagi di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, pemangku kepentingan dalam perusahaan tidak selalu berpartisipasi dalam transformasi bisnis. Untuk mengatasinya, pihaknya memilih untuk mengadakan diskusi yang membangun untuk mencapai satu persetujuan.

 

Proses pengelolaan perusahaan yang lebih transparan juga dikenalkan oleh Kimin Tanoto untuk mempermudah pengawasan dan koordinasi. Penggunaan  “dashboard” untuk mengamati pekerjaan, produksi, penjualan dan keuangan, mereka bisa mendapatkan data di waktu nyata untuk semua indikator performa perusahaan.

 

Mendukung pengambilan langkah besar, GRP juga berkolaborasi dengan dua perusahaan internasional, yaitu IBM Indonesia dan SAP Indonesia. Kolaborasi ini telah membuka jalan untuk interaksi berjalan semakin efektif, efisien dan transparan dalam penyediaan dan proses yang dilakukan pelanggan.

Management teams from GRP, IBM and SAP Indonesia met in August 2020 for a Digital Transformation meeting